Pada Tahun 1601 Sutawijaya yang memegang tahta kerajaan saat itu diganti oleh Panembahan Seda Krapyak, yang meninggal pada tahun 1613. Sebenarnya yang berhak atas tahta ialah Pangeran Martapura, tetapi karena alasan tertentu mahkota jatuh ketangan saudaranya Raden Rangsang, yang kemudain bergelar Sultan Agung (1614 -1645).
MEMPERSATUKAN KERAJAAN-KERAJAAN. Sultan Agung ialah orang yang mempunyai semagat tinggi. Saat itu beliau sudah mempunyai cita-cita mendirikan negara kesatuan di Indonesia, seperti pada zaman Majapahit. Beliau tidak senang melihat tindakan Belanda dan ingin mengusir mereka.
Untuk mencapai tujuan itu beliau terlabih dulu harus mempersatukan kekuasaan di Jawa. Sebelum beliau menjadi Sultan, daerah Mataram telah diperluas,pada tahun 1602 kerajaan Mataram diperluas hingga ke Jepara, Tahun 1604 hingga Demak dan tahun 1623 diperluas sampai ke Gresik. Tahun 1619 Sultan Agung merebut Tuban, tahun 1623 merebut Madura dan pada tahun yang sama pula Sultan Agung mengambil sebutan Susushunan.